ENAM KATA EMAS UNTUK KEHIDUPAN [1 ]

ENAM KATA EMAS untuk KEHIDUPAN. Ada seorang anak muda, tidak tahan dengan kehidupan biasa di kampung yang tiada variasi, dimana sudah berlangsung lama bagi para orang tua mereka secara turun menurun di kampung, lalu ia memutuskan berangkat pergi meninggalkan kampung halaman- nya, untuk mencari kehidupan yang diimpikan. Setelah diketahui oleh kepala suku setempat, dengan khusus kepala suku menulis tiga kata mandarin, dititipkan untuk dia, dan memesan kepadanya: Ini adalah tiga kata dari seluruh enam kata mantra, dari mantra-hidup yang saya sumbangkan kepada anda, ini sudah sangat berguna untuk setengah masa hidup anda.
Ketiga kata ini adalah: 不 要 怕 . (han-yi-pin-ying: bu yao pa, baca: pu yao bha )
Artinya: JANGANLAH TAKUT.
Anak muda menjadi sangat bersemangat dan penuh keyakinan, dengan bekal modal kekuatan dan semangat yang gigih, ia berjuang mengalahkan berbagai tantangan berat, bergulat terus pantang mundur dalam dunia usaha dan karir. Akhirnya ia memperoleh kesuksesan besar. Namun mengikuti jalannya waktu, ia sudah mendekati lansia dan mulai merasa jenuh. Ia merasa hidup mulai kehilangan arti. Apa yang didamba dambakan oleh banyak orang di dunia mulai tidak tertarik lagi bagi dia. Didalam suasana perasaan kehilangan dan hampa ini, ia teringat oleh si kepala suku.
Dengan membawa seutas harapan, ia sengaja kembali ke kampung halaman, yang telah berpisah puluhan tahun, sayangnya, kepala suku telah wafat. Namun keluarga kepala suku memberikan sebuah amplop, dan berkata: ini adalah surat yang ditinggalkan oleh almarhum kepala suku, ia berpesan, bahwa pada suatu hari, dia pasti kembali, dan berikanlah surat ini kepada dia.
Dengan tak sabar lagi, anak muda ini buru-buru menyobek amplop, ingin melihat surat tersebut, ternyata betul, isi surat adalah sisa tiga kata, dari lanjutan mantra sebelumnya.
Pemuda ini membaca isi surat itu, lalu ia jatuh kedalam renungan yang dalam. Namun kemudian ia seperti terinspirasi, dan mulai senyum. Ia benar-benar telah memahami makna hidup melalui enam kata mantra, yang ditinggalkan oleh kepala suku tersebut. Dengn hati yang lega dan gembira ia kembali ke rumah.
Nah, teman-teman, kira-kira apa sisa tiga kata mantra tersebut, yang diperoleh pemuda untuk setengah hidup kemudian ?

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Isian wajib ditandai *

Loading...