DUNIA HIDUP DENGAN AKHIRAT

Anggapan masyarakat madani terhadap kehidupan diduniawi dan setelah meninggal adalah: Selama orang masih hidup berarti berada diantara dunia yang, setelah kematian berada diantara ruangan yin.

Sesungguhnya, segala sesuatu yang mampu bertahan hidup, perlu memenuhi syarat minimal yaitu perpaduan dari yin dan yang. suatu makluk bisa lahir hidup dan tumbuh, tak lepas dari peran utama yang dimana berfungsi pada tubuh yin, barulah mampu merealisasi sosok tersebut menjadi wujud yang dapat beraktivitas normal. 

Yin adalah jasad (darah daging) yang terdiri dari gabungan berbagai komponen materi. Yang adalah berupa gas yang terbentuk dari materi ultra  mikro atau hawa ilahi, Dunia hidup adalah ajang pertemuan antara kedua unsur yin dan yang tersebut. Ajang pertemuan antara yin dan yang inilah menjadi panggung kehidupan manusia. Ketika jasad sudah rusak tak memenuhi syarat lagi, hawa yang karena tidak mendapat tubuh yang layak untuk menetap maka ia akan meninggalkan tubuh yang sudah tak berlaku lagi dan pergi meninggalkannya. perpisahan Yin dan yang  mengakibatkan ikatannya putus dan orang tsb tak bernyawa lagi. lenyap dari panggung kehidupan.

Setelah kematian, [Yin] tubuh jasmani mulai membusuk, kelompok sel tubuh secara alami terurai, terbagi menjadi unsur ringan dan berat. yang lebih ringan terpisah dan menyebar bagaikan gas naik ke langit,. Materi lebih berat [yin] kembali ke bumi, Buddha berkata: karma polimerisasi [bertemu/bergabung] membentuk fenomna “ada” , karma berakhir dan terpecah belah [diskrit] kembali menjadi hampa.

Pandangan sekuler terhadap umur seseorang diduniawi yang terbatas disebut dunia(ruang) “yang“, sedangkan masa setelah kematian yang tidak diketahui disebut dunia(ruang)”yin“, konsep ini adalah mengacu pada pendirian subjektif [sisi masih hidup] dalam menentukan gambaran hidup dan mati. bukan pengertian ilmu yin-yang terhadap diri seseorang secara alami. pemahaman ini mudah mengundang kekeliruan dugaan bahwa dunia makluk hidup se-olah-2.adalah sepenuhnya “yang“, sedangkan akhirat sepenuhnya bersifat “yin“. 

Pada-hal dunia kehidupan seseorang lebih tepatnya dikatakan adalah perpaduan kombinasi yang sukses dari dua elemen antara Yang dan Yin pada individu [ adanya keterikatan ]. sementara dunia akhirat, adalah yin dan yang  terpisah dengan  menjalankan sifatnya masing-masing secara bebas tanpa keterikatan. Jadi ketika yang berpisah dari tubuh yin, maka bersamaan dengan itu pula menandakan juga hidup seseorang didunia telah berakhir.

Jika yin dan yang kedua-duanya tidak memenuhi syarat untuk menyatu menjadi “makluk hidup”, maka tidak akan terjadi ikatan yang memunculkan aksi.

Meskipun seseorang telah meninggal, namun ketika jasad seseorang yang meninggal itu dikubur, kelompok sel tubuh berangsur-angsur terurai , elemen yang ringan [hawa yang] naik ke langit , sedangkan meteri yang bobotnya lebih berat akan turun jatuh ke tanah.. dari materi yang tertanam ke tanah inilah, tersisa bagian kecil yang masih memiliki “tanda-tanda” atau DNA dari almarhum,  faktor genetik almarhum yang terkubur di dalam tanah ini, kemudian menerima dampak lingkungan dari atmosfer sekitarnya dan dari hawa tanah itu sendiri, menjadi hidup bagaikan sebuah bibit yang mulai tumbuh. sesuatu yang tumbuh tanpa wadah, hanya merupakan hawa”yang“.  vitalitas ini memiliki frekuensi harmonik tertentu yang kemudian dapat beresonansi dengan keturunan almarhum yang masih hidup hingga mencapai dua garis generasi. meminjam terminologi teknik telekomunikasi nirkabel adalah efek remote control. Feng shui pemakaman yang baik atau buruk akan mempengaruhi naik turun, keberhasilan atau kegagalan keturunannya. 

Namun, karena dampak ini adalah berasal dari peran sisi “Yin” yang lahir menjadi hawa “yang“. baru berfungsi secara indirek terhadap kehidupan anak-cucunya. sangat sedikit efek pada almarhum sendiri. Seperti embrio  yang lahir dari orang mati di bumi, perbedaannya adalah yang dilahirkan ini tidak memiliki wadah, hanya berupa hawa yang memiliki getaran. 

Akademik serupa tentang Feng Shui dunia “yin” ini dalam astrologi Tiongkok. dikenal sebagai Feng Shui rumah “yin” (pemakaman). Sayangnya ilmu ini telah banyak yang hilang dan dirahasiakan dari waktu ke waktu,  [ yang beredar di Pasar lebih banyak bohong hanya sekedar untuk numpang mencari makan ]

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Isian wajib ditandai *

Loading...