Bagaimanapun Jahe yang tua lebih pedas

Jahe yang tua pedas                                                                                         by.  AK.Chandra
Jahe harus yang tua baru pedas, ini adalah pepatah dari tiongkok, yang artinya orang yang tua pasti lebih sadis. Jadi jangan meremehkan orang berusia tua.

Dibawah ini ada cerita yang bertema ayam tua dan ayam muda. Barangkali bisa bantu memahami makna yang lebih jelas tentang arti pepatah tersebut.

Ceritanya ada satu peternakan ayam di sebuah desa, pemilik peternakan itu memiliki ratusan ekor ayam betina untuk pembiakan. Namun ia hanya memelihara seekor ayam jago yang dijadikan jantanya/pembibit dari para ayam betina.
Ayam jago tua ini adalah satu satunya raja disitu. Ia memegang jabatan dan sudah cukup lama mengabdi dipeternakan. namun mengingat usianya sudah tua, suatu hari pemiliknya mendatangkan seekor ayam jago muda untuk penerusnya.

Ayam muda baru datang lalu dilepas di ladang, ayam muda ini tampak begitu energik, lincah , berlari-lari sana sini. Pemiliknya senyum lebar, ia berkata pada ayam jago tua,: “lihat, anak muda ini, semangat, penuh gairah , kelihatannya besok peternakan ini harus mengandalkan dia untuk bisa memberikan bibit.”
Ayam jago tua diam saja, ia tertawa dingin di baliknya. “nanti kita lihat saja, siapa lebih jago”.

Sore hari sebelum masuk kandang, ayam jago tua menghampiri ayam jago muda dan berkata: “ hai , ayam muda, kelihatannya kamu mempunyai energi kuat , bagaimana kalau kita adu kekuatan, untuk membuktikan siapa lebih kuat”. Dengar kata-kata menantang dari ayam jago tua , dan melirik sosoknya yang sudah kerempeng seperti penyakitan, ayam jago muda tertawa geli dalam hatinya, namun ia tidak menampakkan ekpresinya dimuka, “ boleh ! siapa takut? “
“ baik, kalau begitu , sekarang kita mulai “, ayam tua berkata: “ saya berlari, kalau kau mampu mengejar saya maka pertarungan kesatu ini kau menang . “ , ayam tua mulai lari dan dikejar dibelakangnya oleh ayam jago muda …..
Ayam betina lain pada awalnya keget, namun selanjutnya sorak sorei turut memberi semangat. Ntah maksudnya apa. Memberi dukungkan ke siapa.
Setelah keliling sebentar disekitar situ akhirnya ayam jago tua tampak lelah ,beberapa kali hampir terkejar oleh ayam jago muda, dan cepat cepat ia lompat masuk ke kandangnya. Ayam jago muda dicegat oleh pemiliknya dan dimasukkan ke kandang lain. Ayam jago tua sudah ngos-ngosan dalam sangkarnya, keringat berkucuran dan lidahnya keluar, maklum sudah tua, tenaganya sudah habis.

Esok subuh, ayam jago tua pagi pagi sudah bangun, tampak segar lagi, ia lalu berteriak : “ ok,ok,ok….”
Setelah pintu kandang dibuka, ia bertemu lagi dengan ayam jago muda dan berkata :” hai ayam jago muda, kau jangan kira kau sudah menang, itu karena tempat bertarung terlalu sempit, banyak ayam-ayam lain.., coba sekarang kita adu di lapangan bebas. Berani tidak? “
“ Hayo ! awas lu kalau terkejar, saya injak kau! “ teriak ayam jago muda. “ mulai ! jalan..” bentaknya.
“ sabar, tenang.. “ sambil melihat lihat kearah bedeng pemilik.
Tak lama lagi, ia mulai lari, setelah beberapa puluh meter, baru mulai dikejar oleh ayam jago muda. “ tak apa apa, saya fuur… biar nanti si-tua kalahnya puas”, katanya dalam hati.

Dengan waktu sebentar saja ayam jago tua terkejar dan ia segera naik ke atas tubuh ayam jago tua. Namun apa yang terjadi? Terdengar suara letusan senjata api, “ door!….”, ayam jago muda ini klepak klepak jatuh.
Pemilik peternakan datang menghampiri dan angkat jasad ayam jago muda itu lalu dibawa pergi.
Terdengar suara dari mulutnya berkata : “ sayang ! dikira jago, tak disangka ia banci alias homo!”
Ayam jago tua tertawa “ Saya adalah ayam jago sejati ! OK.. Ok… Ok ……..”

Nah begini ceritanya, jadi kalau teman-teman baru masuk kerja di tempat yang baru, hati hati. Harus pandai pandai bawa diri. Jangan terlau sombong, apalagi menonjolkan diri sebelum mengetahui situasi setempat. Ingat :” bagaimanapun jahe yang tua lebih pedas! ” . Jahe bukan dilihat dari luar, melainkan rasa pedasnya yang menyengat. ( yang perlu diwaspadai)