Penjualan praktis

Penjualan praktis

Seorang pengusaha sandal ada stok yang tidak laku. Barangnya kuat tapi modelnya ketinggalan. hampir tidak mungkin lagi untuk dijual dipasar lokal, maka ia mencoba memasarkan ke luar negeri.

Dia mengutus seorang marketting senior mengadakan servey ke afrika. Setelah menghabiskan biaya dan waktu, beberapa negara dikunjungi, marketting itu kembali dan melaporan kepada boss:
“Susah boss, lupakan saja pasar afrika, orang orang sana tidak ada yang memakai alas kaki sama sekali “ katanya.

Pengusaha sedikit kecewa namun masih penasaran.

Suatu hari seorang sales kanvas yang sudah bekerja 3 bulan kembali ke kantor pusat.   menanyakan apakah ada rencana expansi. Pengusaha bilang: saya ada rencana memasarkan sandal yang masih banyak stok itu ke pasar afrika, apakah kau berani pergi ke sana?”

“ Boleh boss, kasih saya kesempatan, biar saya coba.” Katanya.

vintage_traveling_salesman_100312-037637-9020421

Maka berangkatlah dia dengan membawa satu koper besar memuat berbagai  sample sandal. Sebelum berangkat, harga jual sudah ditetapkan paling rendah 1 dollar. “ kalau saja satu gudang stok bisa terjual habis, asal bisa pulang modal saja sudah syukur” pikir boss dalam hati.

Tiba di afrika, Sales baru ini juga terkejut, karena dia melihat tidak seorangpun memakai alas kaki. Namun selain terkejut, dia juga sangat gembira. Karena ini juga menandakan disini tidak ada pesaing.

Kemudian dia mengatur rencana kerja. Beberapa hari kemudian satu koper sandal terjual habis dan memperoleh pesanan sandal satu konteiner. Dia membawa pulang kabar gembira ini kepada boss.

Satu kantor gempar. “barang yang sudah mandeg setahun lebih digudang bakal habis terjual ke afrika? Negara yang penduduknya tidak pakai alas kaki ? “ sungguh berita besar.

Boss merayakan keberhasilannya, dalam jamuan makan boss bertanya bagaimana caranya dia menjual.

“ mula-mua sulit boss. “katanya.“tapi karena saya pikir sudah jauh-jauh datang. Harus cari akal untuk bisa menjualnya. Supaya tidak sia-sia”

“ pada hari ketiga saya mencoba menemui tokoh tokoh yang berpengaruh di sana. Saya memberikan beberapa sandal Cuma-Cuma sebagai hadiah. Saya memperagakan manfaat memakai sandal. Termasuk saya kasih benda-benda kecil yang tajam dilantai. Saya menyuruh mereka coba menginjak dengan memakai sandal. Setelah mereka merasa nyaman, saya mohon bantuannya untuk mengumpulkan orang, untuk memberikan penyuluhan memakai  sandal. Ini untuk kepentingan penduduk sini, saya bilang. Mereka setuju.”

“keesokan harinya kumpullah orang satu lapangan, setelah saya memberikan keterangan manfaat memakai sandal, barang saya satu koper habis dibeli. Dan masih banyak yang tidak kebagian”

“ terus mereka kenapa mau dan berani pesan satu konteiner?”

africa-Feet-001

“ Bagaimana tidak pak, saya menjual sandal dalam harga eceran setinggi 10 dollar/ sepasang. 10 x lipat dari harga yang ditetapkan boss. Terus saya kasih tahu secara terpisah kepada kandidat pedagang yang kelihatannya tertarik, kalau pesan satu kontener, harganya hanya 2 dollar/pasang. Jadi mereka bisa ambil keuntungan 4x lipat.”

“ Saya mengambil contoh, kalau bapak membeli satu konteiner sandal kepada saya, bapak bisa  mendapat 4 kontener sandal gratis. Mereka membahyangkan bisa dapat Cuma-Cuma 4 kontener. Seperti rejeki jatuh dari langit.” Maka jadilah tanda tangan kontrak pemesanan.”

“ intinya, mereka tidak pakai sandal, kita hanya cukup mengajarkan mereka pakai, begitu saja!” kata pemuda ini.

“ kali ini, bonus yang kamu dapat bisa mencapai harga sebuah mobil baru.” Kata boss amat senang.

“terimakasih, boss”

Semua karyawan datang menyalami, mengucapkan selamat kepadanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Isian wajib ditandai *

Loading...