CHIKUNG DAN OLAHRAGA [1]

CHIKUNG, KUNGFU, KESEHATAN, PENGOBATAN, PERNAFASAN, ILMU BELADIRI, LATIHAN, MEDITASI, ILMU TENAGA DALAM, TENAGA LUAR, RAHASIA BERBAGAI ALIRAN KUNGFU,  ILMU LATIHAN KUNO, DLL-NYA, DAPAT ANDA IKUTI KATEGORI KUNGFU PADA WEBSITE KAMI : MOO-CI.COM

Chikung dan olaharaga [1]

Berbeda dengan fitness atau binaraga pada umumnya, latihan chikung tidak ditujukan untuk menguatkan otot, tidak seperti olahraga berat atau yang bersifat tegang, seru seperti layaknya olahraga yang diperlombakan untuk meraih  kemenangan. Latihan CHIKUNG lebih ditujukan untuk melatih diri/ exercise, seperti semacam pelatihan khusus yang sistematis, untuk membangun energi tubuh secara menyeluruh.

Pada tingkat awal latihan, chikung biasanya untuk memperbaiki keluhan-keluhan yang terdapat pada tubuh yang mungkin penyakitnya sudah menahun, atau membetulkan struktur tubuh baik melalui metode latihan phisik khusus maupun metode latihan pernafasan. Pada tingkat lanjutannya, baru meningkatkan kebugaran tubuh secara menyeluruh dan kekuatan fisik melalui penyelarasan  kekuatan chi yang dikendalikan oleh semacam “niat” dalam pikiran seseorang. Jadi flowchartnya, adalah dari dalam tubuh menuju keluar, bukan dari luar menuju ke arah dalam tubuh. Meskipun ada beberapa latihan yang memerlukan sedikit tenaga phisik, namun semua latihan atau jurus tidak bertujuan untuk membangun tenaga luar, melainkan untuk  membangun tenaga dalam. Oleh sebab itu, beberapa gaya atau jurus chikung , bila dilihat dari sudut pandang tenaga luar, adalah aneh, seperti tidak masuk akal. Karena memang latihan itu tidak diperuntukkan untuk bela diri atau menghasilkan sesuatu tenaga spontan seperti layaknya latihan beladiri biasa non-chikung. Namun setelah latihan membangun tenaga dalam tubuh, praktek yang  tampil dilaur kelak justru mampu memperlihatkan efek tenaga yang menakjutkan. 

Karena pelatihan ditujukan menguatkan dari dalam, maka metode latihan-nya sendiri juga berbeda dari biasanya. Latihan pernafasan yang dijadikan program pertama, adalah gerakan yang berupaya mengumpulkan “chi” sebanyak mungkin, untuk dijadikan sebagai sumber kekuatan, yang merupakan unsur pokok pendorong (motoring) energi darah. 

Berbeda dengan olahraga, yang flowchartnya adalah dari luar menuju ke arah dalam, yang menuntut tubuh mengeluarkan energi, untuk bertarung dengan tantangan external.  Misalnya lari, lompat, atau gerakan gerakan yang cepat dan tegang, memacu jantung untuk bekerja lebih keras, guna menyalurkan darah ke seluruh tubuh, dengan anggapan, setelah darah mampu bersirkulasi lebih lancar daripada biasanya. energi akan bangkit. Semakin cepat frekwensi jantung dipompa, maka semakin cepat pula sirkulasi darah beredar. Penambahan peredaran darah, yang dipicu oleh beban dari luar, yang dihadapi oleh orang bersangkutan, untuk mencapai tujuan secara sadar atau tidak, secara sengaja atau tidak sengaja. ( tidak sengaja bisa mengambil contoh; misalnya seseorang, tiba-tiba dikejar oleh seekor anjing ). Dalam proses memicu peredaran darah demikian, akan banyak membakar kalori, sementara supplay oksigennya tidak memadai, atau kurang cukup pada saat dibutuhkan. Hal ini menyebabkan metabolisme tubuh mengalami distorsi, sehingga menimbulkan efek lelah pada tubuh sehabis olahraga, atau gerakan fisik yang cukup berat.

Bagi orang yang sering olahraga, masih mampu menghadapi kejadian yang mendadak, karena dalam waktu singkat, ia mampu menyiapkan energi, namun bagi orang yang jarang olahraga, pada saat terjadi kasus, seperti contoh di atas tadi, jangan kata untuk cepat berlari, untuk menyelematkan diri, untuk mengangkat kakinya saja mungkin bermasalah. Karena kaget, menjadi lemas dan menggetar, tak mampu menggeser setapakpun  kakinya, saat melihat seekor anjing galak mendekat,  energinya tidak tersedia spontan ! meskipun ia sadar dan tahu, ia harus berbuat apa.

Hal ini berbeda bagi orang yang terbiasa latihan chikung, karena Chi selalu menjadi energi yang siap pakai setiap saat. Chi telah distribusi keseluruh tubuh. Bagi master chikung yang menguasai ilmu jubah besi misalnya, sepotong balok yang jatuh ketubuhnya akan terpental sendirinya karena chi sudah melindungi tubuhnya secara otomatis.  Dengan otot yang tampak biasa-biasa saja, tidak tampak besar, ia mampu melakukan defensif otomatis, yang melebihi dari orang yang berotot besar.

Dengan kekuatan yang berpangkal dari chi atau ilmu pernafasan, latihan chikung tidak menghabiskan banyak tenaga,  namun hasilnya obtimal. Sehabis latihan, energi terasa terhimpun untuk siap pakai. Karena prinsip chikung adalah  “low input become high output”, artinya hanya dengan sedikit pasokan, outputnya sangat besar. maka latihan ini membuat seseorang, merasa bugar dari pagi hingga malam, namun tidak menghabiskan banyak energi

Jadi, manfaat pertama yang dapat diperoleh dari latihan chikung, adalah agar tubuh menjadi sehat. 

karena tubuh manusia sepanjang hari lebih banyak dalam posisi duduk maupun berdiri, lama lama bantalan sumsum tulang menjadi tidak elastis, dan sumsum tulang sudah tidak sebanyak dan sebaik masa muda,  organ organ tubuh yang “bergantung” pada sekeliling  rongga otot dada dan otot perut ,  dipengaruhi oleh gravitasi bumi, sehingga ada kecenderungan mengondoi, supplay energi darah dari meridian “jing” yang terletak tersebar sisi tulang belakang tubuh tidak lancar, menyebabkan organ tubuh yang bersandar pada pasokan darah dari “jing” , mengalami hambatan. Dalam jangka waktu lama, akan terjadi proses penuaan dini, secara diam-diam pada organ2 dalam tubuh ini. Alhasil olahraga berat tidak mendapat dukungan penuh darinya, karena tubuh sendiri tidak menyanggupi mensupplay lebih banyak energi, hanya dengan cara memicu jantung bekerja keras. Pemaksaan hanya akan mengundang resiko fatal.  Kejadian penuaan, tanpa disadari oleh mereka yang usianya sudah berada diatas 40th, termasuk para atlit, karena organ dalam tubuh sendiri tidak akan bisa didetek kondisi kesehatan sebenarnya yang sedang berlangsung terjadi proses penuaan fisik. 

Dengan metode latihan chikung, penguatan organ dalam tubuh, tidak dengan cara berolahraga biasa, yang memicu jantung bekerja extra. Melainkan menyalurkan energi yang berhasil dihimpun. Pada tahap awal. Latihan secara bertahap membuka jalur peredaran darah, yang selama ini tersumbat, atau kurang lancar. Aliran chi dipusatkan untuk menuju ke tulang belakang yang bermuatan “Jing”, saraf yang memegang peranan utama dalam tubuh yang menyambung dari ujung penis hingga ke otak. atau yang suka disebut saraf serabut ekor kuda.( jumlahnya sangat banyak hingga tak terhitung, bertebaran sepanjang  tulang belakang.) .

Jika berhasil membuat  sirkulasi darah “jing” lancar, maka “luo” ( saraf cabang yang melintang menyambung dari jing, yang secara horizontal mengelilingi dada dan tubuh), akan ikut lancar juga, akhirnya organ tubuh yang bersangkutan memperoleh supplay energi darah yang memadai,  akan menjadi aktif kembali. Dengan demikian jika jalur utama dalam tubuh bisa lancar. Maka dengan sendirinya, seluruh tubuh memperoleh kesempatan, untuk diperbaiki kesehatannya secara alami.

Teknik CHIKUNG adalah memanfaatkan “chi”, untuk disalurkan ke berbagai organ dan bagian bagian tubuh lainnya. untuk melakukan penyembuhan  penyakit secara otomatis, seperti pengobatan alami dari makluk hidup lain didunia, melalui system jalur peredaran darah tubuh, panduan ini banyak dilakukan oleh medikal tradisional tiongkok, termasuk akupuntur, totok darah, latihan pernafasan dll. hanya saja masing-masing mempunyai cara dan tingkat efektif yang berbeda.

Jadi, manfaat latihan chikung yang kedua, adalah membuat tubuh menjadi kuat. khususnya dimulai dari organ dalam tubuh.

Penulis: AK.Chandrta

 

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Isian wajib ditandai *

Loading...